Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))
كتاب التفسير
Bab : "Hai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita mukmin untuk memberikan baiat kepadamu..." (QS. 60:12)
Bab : “(Ingatlah), ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab Taurat yang telah datang sebelumku dan memberi kabar gembira dengan seorang utusan setelahku, namanya Ahmad.” (61:6)
Aku mendengar Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, 'Aku mempunyai beberapa nama: Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Al-Mahi, yang dengannya Allah melenyapkan kekufuran, aku adalah Al-Hashir (pengumpul), yang di kakinya (yakni di belakangnya) manusia akan dikumpulkan (pada hari kiamat), dan aku adalah Al-Aqib (yakni yang menggantikan para nabi dalam membawa kebaikan).
Bab : Firman Allah ta'ala: "Dan (Allah juga mengutusnya kepada) orang-orang lain di antara mereka (umat Islam) yang belum bergabung dengan mereka..." (QS. 62:3)
Ketika kami sedang duduk bersama Nabi ( ﷺ ) Surat Al-Jumu'a diwahyukan kepadanya, dan ketika ayat, "Dan Dia (Allah) telah mengutusnya (Muhammad) juga kepada (umat Muslim) yang lain.....' (62.3) dibacakan oleh Nabi, aku berkata, "Siapakah mereka, wahai Rasulullah ( ﷺ )?" Nabi ( ﷺ ) tidak menjawab sampai aku mengulangi pertanyaanku tiga kali. Pada saat itu, Salman Al-Farisi bersama kami. Maka Rasulullah ( ﷺ ) meletakkan tangannya pada Salman, seraya berkata, "Jika Iman berada di (tempat) Ath-Thuraiya (pleiades, bintang tertinggi), bahkan saat itu (beberapa orang atau laki-laki dari orang-orang ini (yaitu kaum Salman) akan mencapainya."
Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Maka sebagian laki-laki dari orang-orang ini akan mencapainya.”
Bab : “Dan apabila mereka melihat barang dagangan atau hiburan…” (QS. 62:11)
Suatu kafilah dagang tiba di Madinah pada hari Jumat saat kami bersama Nabi ( ﷺ ). Semua orang meninggalkan (Nabi ( ﷺ ) dan menuju kafilah tersebut) kecuali dua belas orang. Kemudian Allah berfirman:-- "Dan apabila mereka melihat suatu tawar-menawar atau suatu hiburan, mereka pun bergegas ke sana." (62.11)
Bab : Firman Allah SWT: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad saw), mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah..." (QS. 63:1)
Ketika aku sedang mengikuti Ghazwa, aku mendengar Abdullah bin Ubai (bin Abi Salul) berkata, "Janganlah kalian memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ), agar mereka bubar dan menjauh dari beliau. Jika kita kembali (ke Madinah), niscaya orang-orang yang lebih terhormat akan mengusir orang-orang yang lebih hina di antara mereka." Aku melaporkan (perkataan) itu kepada pamanku atau kepada Umar yang kemudian memberitahukan hal itu kepada Nabi ( ﷺ ). Nabi ( ﷺ ) memanggilku dan aku menceritakan kepadanya seluruh kisah itu. Kemudian Rasulullah ( ﷺ ) memanggil Abdullah bin Ubai dan para sahabatnya, dan mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan hal itu. Maka Rasulullah ( ﷺ ) mengingkari perkataanku dan mempercayai perkataannya. Aku merasa sangat sedih, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku tinggal di rumah dan pamanku berkata kepadaku. “Kamu hanya ingin agar Rasulullah ( ﷺ ) tidak mempercayai ucapanmu dan membencimu.” Maka Allah menurunkan (Surat yang dimulai dengan) ‘Ketika orang-orang munafik datang kepadamu.’ (63.1) Maka Rasulullah ( ﷺ ) memanggilku dan membacakannya seraya berkata, “Hai Zaid! Allah telah membenarkan ucapanmu.”
Bab : “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai kedok (untuk menutupi kemunafikan mereka).” (1) (63:2) (1): (QS. 2) An-Nifāq: (Kemunafikan itu ada dua macam, yaitu: A - Kemunafikan dalam keimanan dan B - Kemunafikan dalam perbuatan dan tindakan.)
Aku bersama pamanku dan aku mendengar Abdullah bin Ubai bin Salul berkata, "Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ) agar mereka bubar dan menjauh darinya." Ia juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah, tentu saja orang yang lebih terhormat akan mengusir orang yang lebih hina." Maka aku memberi tahu pamanku tentang hal itu dan kemudian pamanku memberi tahu Rasulullah ( ﷺ ) tentang hal itu. Rasulullah ( ﷺ ) memanggil Abdullah bin Ubai dan para sahabatnya. Mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan sesuatu seperti itu. Rasulullah ( ﷺ ) menganggap pernyataan mereka benar dan menolak pernyataanku. Karena itu aku menjadi sangat tertekan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan tinggal di rumah. Kemudian Allah menurunkan (Surat Al-Munafiqin): 'Apabila orang-orang munafik datang kepadamu...(63.1) Mereka itu adalah orang-orang yang berkata: Janganlah kamu belanjakan sedikit pun harta orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ) ..(63.7) Sesungguhnya orang-orang yang lebih mulia akan mengusir orang-orang yang lebih hina dari padanya..' (63.7-8) Rasulullah ( ﷺ ) memanggilku lalu membacakan Surat itu untukku dan berkata, "Allah telah membenarkan ucapanmu."
Bab : Firman Allah ta'ala: "Yang demikian itu adalah karena mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir; karena itu hati mereka telah terkunci rapat, karena itu mereka tidak dapat memahami." (QS. 63:3)
Ketika `Abdullah bin Ubai berkata, "Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ )," dan juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah," aku memberi tahu Rasulullah ( ﷺ ) tentang perkataannya. Kaum Ansar menyalahkanku atas perkataan itu, dan `Abdullah bin Ubai bersumpah bahwa dia tidak mengatakannya. Aku kembali ke rumahku dan tidur. Rasulullah ( ﷺ ) kemudian memanggilku dan aku pun pergi kepadanya. Beliau berkata, "Allah telah membenarkan perkataanmu." Ayat: "Mereka adalah orang-orang yang berkata: Janganlah kamu memberikan nafkah... (63.7) diturunkan.
Kami pernah bepergian bersama Nabi ( ﷺ ) dan saat itu orang-orang kekurangan bekal. Maka Abdullah bin Ubai berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kalian memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ), karena mereka akan bubar dan menjauh dari beliau." Dia juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah, pastilah, orang yang lebih terhormat akan mengusir orang yang lebih hina darinya. Jadi aku pergi menemui Nabi ( ﷺ ) dan memberitahunya tentang hal itu. Dia memanggil `Abdullah bin Ubai dan bertanya kepadanya, tetapi `Abdullah bin Ubai bersumpah bahwa dia tidak mengatakan demikian. Orang-orang berkata, "Zaid berbohong kepada 'Rasulullah ( ﷺ )." Apa yang mereka katakan sangat menyusahkanku. Kemudian Allah mengungkapkan konfirmasi pernyataanku dalam firman-Nya: -- '(Ketika orang-orang munafik datang kepadamu.' (63.1) Maka Nabi ( ﷺ ) memanggil mereka agar mereka memohon kepada Allah untuk mengampuni mereka, tetapi mereka memalingkan kepala mereka ke samping. (Tentang firman Allah: 'Potongan-potongan kayu yang disangga,' Zaid berkata; Mereka adalah pria yang paling tampan.)
Bab : Firman Allah SWT: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad saw), mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah..." (QS. 63:1)
Bab : “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai kedok (untuk menutupi kemunafikan mereka).” (1) (63:2) (1): (QS. 2) An-Nifāq: (Kemunafikan itu ada dua macam, yaitu: A - Kemunafikan dalam keimanan dan B - Kemunafikan dalam perbuatan dan tindakan.)
Bab : Firman Allah ta'ala: "Yang demikian itu adalah karena mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir; karena itu hati mereka telah terkunci rapat, karena itu mereka tidak dapat memahami." (QS. 63:3)
Bab : "Dan ketika kamu melihat mereka, tubuh mereka menyenangkan kamu, dan ketika mereka berbicara, kamu mendengarkan kata-kata mereka." (Ayat 63:4)
Bab : Firman Allah Ta’ala: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‘Datanglah, agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu dari Allah,’ mereka menundukkan kepala, dan kamu akan melihat mereka memalingkan mukanya karena sombong.” (QS. 63:5)
Ketika aku bersama pamanku, aku mendengar Abdullah bin Ubai bin Salul berkata, "Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ), agar mereka bubar dan pergi (dari beliau). Dan jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang yang lebih mulia akan mengusir orang-orang yang lebih hina darinya." Aku sampaikan hal itu kepada pamanku, yang kemudian menyampaikannya kepada Nabi. Nabi ( ﷺ ) memanggilku dan aku sampaikan hal itu kepadanya. Kemudian dia memanggil Abdullah bin Ubai dan para sahabatnya, dan mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan hal itu. Nabi ( ﷺ ) mengingkari perkataanku dan mempercayai perkataan mereka. Aku merasa sangat sedih seperti yang belum pernah kurasakan sebelumnya, dan aku tetap tinggal di rumahku. Pamanku berkata kepadaku, "Kamu hanya ingin agar Nabi ( ﷺ ) menganggapmu pembohong dan membencimu." Kemudian Allah mewahyukan: -- 'Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah Rasulullah.' (63.1) Maka Nabi ( ﷺ ) memanggilku, lalu membacakannya dan berkata: "Allah telah membenarkan ucapanmu."
Bab : Firman Allah Ta’ala: “Sama saja bagi mereka, jika kamu (Muhammad saw) memintakan ampun kepada mereka…” (QS. 63:6)
Kami berada di Ghazwa (Sufyan pernah berkata, dalam sebuah pasukan) dan seorang lelaki dari kaum Muhajirin menendang seorang lelaki Anshar (di pantat dengan kakinya). Lelaki Anshar itu berkata, "Wahai kaum Anshar! (Tolong!)" dan kaum Muhajirin itu berkata. "Wahai kaum Muhajirin! (Tolong!) Rasulullah ( ﷺ ) mendengar itu dan berkata, "Untuk apa seruan ini, yang merupakan ciri khas masa jahiliyah?" Mereka berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Seorang lelaki dari kaum Muhajirin menendang seorang Anshar (di pantat dengan kakinya)." Rasulullah ( ﷺ ) berkata, "Biarkan saja (seruan itu) karena itu adalah hal yang menjijikkan." `Abdullah bin Ubai mendengar itu dan berkata, 'Apakah (para Muhajirin) telah melakukannya? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya, orang yang lebih terhormat akan mengusir orang yang lebih hina darinya." Ketika pernyataan ini sampai kepada Nabi. Umar berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Biarkan aku memenggal kepala orang munafik ini (`Abdullah bin Ubai)!" Nabi ( ﷺ ) berkata, "Biarkan saja dia, jangan sampai orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh sahabat-sahabatnya." Jumlah kaum Ansar saat itu lebih banyak daripada kaum Muhajirin ketika kaum Muhajirin datang ke Madinah, tetapi kemudian jumlah kaum Muhajirin bertambah.
Bab : Firman Allah Ta’ala: “Mereka (yaitu) orang-orang yang berkata: “Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah, sehingga mereka meninggalkannya.” (QS. 63:7)
Bab : “Dan kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.” (63:7)
`Abdullah bin Al-Fadl memberi tahu saya bahwa Anas bin Malik berkata, "Saya sangat bersedih atas orang-orang yang terbunuh dalam Pertempuran Al-Harra. Ketika Zaid bin Arqarr mendengar kesedihan saya yang mendalam (atas orang-orang Ansar yang terbunuh), dia menulis surat kepada saya yang mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah ( ﷺ ) berkata, Ya Allah! Ampunilah orang-orang Ansar dan anak-anak Ansar. Subnarator, Ibn Al-Fadl, tidak yakin apakah Rasulullah ( ﷺ ) juga mengatakan, Dan cucu-cucu mereka." Beberapa orang yang hadir, bertanya kepada Anas (tentang Zaid). Dia berkata, "Dia (Zaid) adalah orang yang tentangnya Rasulullah ( ﷺ ) berkata, 'Dia adalah orang yang pendengarannya yang baik menjadi saksi bagi Allah.'
Kami berada di Ghazwa dan seorang laki-laki dari kaum muhajirin menendang seorang Anshar (pada pantatnya dengan kakinya). Lelaki Anshar itu berkata, "Wahai kaum Anshar! (Tolong!)" Kaum muhajirin itu berkata, "Wahai kaum muhajirin! (Tolong)." Ketika Rasulullah ( ﷺ ) mendengar itu, beliau berkata, "Apa itu?" Mereka berkata, "Seorang laki-laki dari kaum muhajirin menendang seorang laki-laki dari kaum Anshar (pada pantatnya dengan kakinya). Mendengar itu kaum Anshar berkata, 'Wahai kaum Anshar!' dan kaum muhajirin itu berkata, 'Wahai kaum muhajirin!" Nabi ( ﷺ ) berkata, 'Tinggalkanlah (seruan itu) karena itu adalah hal yang menjijikkan." Jumlah kaum Anshar lebih banyak (daripada jumlah kaum muhajirin) pada saat Nabi ( ﷺ ) datang ke Madinah, tetapi kemudian jumlah kaum muhajirin bertambah. Abdullah bin Ubai berkata, "Apakah mereka (para muhajirin) telah melakukan hal itu? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang yang lebih terhormat akan mengusir orang-orang yang lebih hina dari sana." Umar bin Khattab berkata, "Ya Rasulullah ( ﷺ )! Biarkan aku memenggal kepala orang munafik ini!" Nabi berkata, "Biarkan saja dia, jangan sampai orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh para sahabatnya."