Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))

كتاب التفسير

Bab : Firman Allah ta'ala: "Sesungguhnya neraka itu mengeluarkan percikan api (yang besar) seperti Al-Qasr (benteng atau kayu yang besar)." (QS. 77:32)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

(Sesuai dengan tafsiran hadits 454): "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api yang besar seperti benteng." Kami biasa mengumpulkan kayu dalam bentuk gelondongan, yang panjangnya tiga hasta atau kurang, untuk penghangat di musim dingin, dan kami biasa menyebut kayu itu dengan Qasr.

Bab : Firman Allah SWT: "Itu adalah suatu hari ketika mereka tidak dapat berbicara (pada sebagiannya)." (QS. 77:35)

Bab : "(Yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka kamu keluar berbondong-bondong." (QS. 78:18)

Bab

Dikisahkan oleh Aisha

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, maka dia akan bersama para penulis Al-Qur’an yang mulia dan saleh. Dan orang yang bersungguh-sungguh mempelajari Al-Qur’an dan menghafalnya dengan sungguh-sungguh, maka dia akan memperoleh dua pahala.”

Bab : “Dan kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.” (63:7)

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah

Kami berada di Ghazwa dan seorang laki-laki dari kaum muhajirin menendang seorang Anshar (pada pantatnya dengan kakinya). Lelaki Anshar itu berkata, "Wahai kaum Anshar! (Tolong!)" Kaum muhajirin itu berkata, "Wahai kaum muhajirin! (Tolong)." Ketika Rasulullah ( ﷺ ) mendengar itu, beliau berkata, "Apa itu?" Mereka berkata, "Seorang laki-laki dari kaum muhajirin menendang seorang laki-laki dari kaum Anshar (pada pantatnya dengan kakinya). Mendengar itu kaum Anshar berkata, 'Wahai kaum Anshar!' dan kaum muhajirin itu berkata, 'Wahai kaum muhajirin!" Nabi ( ﷺ ) berkata, 'Tinggalkanlah (seruan itu) karena itu adalah hal yang menjijikkan." Jumlah kaum Anshar lebih banyak (daripada jumlah kaum muhajirin) pada saat Nabi ( ﷺ ) datang ke Madinah, tetapi kemudian jumlah kaum muhajirin bertambah. Abdullah bin Ubai berkata, "Apakah mereka (para muhajirin) telah melakukan hal itu? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang yang lebih terhormat akan mengusir orang-orang yang lebih hina dari sana." Umar bin Khattab berkata, "Ya Rasulullah ( ﷺ )! Biarkan aku memenggal kepala orang munafik ini!" Nabi berkata, "Biarkan saja dia, jangan sampai orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh para sahabatnya."

Bab : “Dan (ingatlah), ketika Nabi saw. menyampaikan suatu perkara secara rahasia kepada salah seorang istrinya (Ḥafsa) … Yang Maha Mengetahui.” (QS. 66:3)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Aku bermaksud bertanya kepada Umar, maka aku berkata, "Siapakah kedua wanita yang berusaha saling mendukung untuk menentang Nabi?" Aku baru saja menyelesaikan ucapanku ketika dia berkata, "Mereka adalah Aisyah dan Hafsa."

Bab : “Boleh jadi, jika dia menceraikan kamu sekalian, maka Tuhannya akan memberikan kepadanya sebagai pengganti kamu, istri-istri yang lebih baik dari kamu... (QS. 66:5)

Diriwayatkan oleh Umar

Istri-istri Nabi ( ﷺ ) saling mendukung satu sama lain karena cemburu terhadap Nabi, maka aku berkata kepada mereka, “Mungkin saja jika dia menceraikan kalian semua, Allah akan menggantinya dengan istri-istri yang lebih baik dari kalian.” Maka turunlah ayat ini. (66.5)

Bab : "Dan jauhilah Ar-Rujz (berhala)" (QS. 74:5)

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah

Bahwa ia mendengar Rasulullah ( ﷺ ) menjelaskan periode jeda dari wahyu Ilahi, dan dalam penjelasannya ia berkata, "Ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Aku melihat ke langit, dan lihatlah! Aku melihat Malaikat yang sama yang datang kepadaku di Gua Hira', duduk di sebuah kursi antara langit dan bumi. Aku begitu takut padanya sehingga aku jatuh ke tanah. Kemudian aku pergi ke istriku dan berkata, 'Selimuti aku dengan pakaian! Selimuti aku dengan pakaian!' Mereka menyelimutiku, dan kemudian Allah berfirman: "Hai kamu, (Muhammad) yang berselimutkan! Bangunlah dan peringatkan... dan tinggalkanlah berhala." (74.1-5) Abu Salama berkata.... Rujz berarti berhala." Setelah itu, wahyu Ilahi mulai datang lebih sering dan teratur.

Bab : “Dan tanggung jawab Kamilah untuk mengumpulkannya, dan Kami berikan kepadamu (Muhammad) kemampuan untuk membacanya.” (QS. 75:17)

Diriwayatkan oleh Musa bin Abi Aisyah

Bahwa ia bertanya kepada Sa`id bin Jubair tentang (firman Allah). 'Janganlah kamu gerakkan lidahmu tentang (Al-Qur'an) untuk tergesa-gesa dengannya.' Ia berkata, "Ibn `Abbas berkata bahwa Nabi ( ﷺ ) biasa menggerakkan bibirnya ketika Wahyu Ilahi diwahyukan kepadanya. Maka Nabi ( ﷺ ) diperintahkan untuk tidak menggerakkan lidahnya, yang biasa ia lakukan, agar tidak ada beberapa kata yang luput dari ingatannya. 'Bagi Kami untuk mengumpulkannya' berarti, Kami akan mengumpulkannya di dadamu;' dan bacaannya' berarti, Kami akan membuatmu membacanya. 'Tetapi ketika Kami membacanya (yaitu ketika ia diwahyukan kepadamu), ikutilah bacaannya; adalah bagi Kami untuk menjelaskannya dan menjadikannya jelas,' (yaitu Kami akan menjelaskannya melalui lidahmu).

Bab

Diriwayatkan oleh Abdullah

Kami bersama Nabi ( ﷺ ) ketika Surat Wal-Mursalat diturunkan kepadanya. Ketika kami menerimanya dari mulutnya, seekor ular tiba-tiba datang dan kami berlari untuk membunuhnya, tetapi ular itu berlari lebih cepat dari kami dan masuk ke dalam lubangnya. Rasulullah berfirman, "Ia telah lolos dari kejahatanmu, dan kamu pun telah lolos dari kejahatannya."

Diriwayatkan oleh Abdullah

Ketika kami bersama Rasulullah ( ﷺ ) di sebuah gua, Surat "Wal Mursalat" diturunkan kepadanya dan kami menerimanya langsung dari mulutnya segera setelah ia menerima wahyu. Tiba-tiba seekor ular keluar dan Rasulullah ( ﷺ ) berkata, "Tangkap dan bunuh dia!" Kami berlari untuk membunuhnya tetapi dia berlari lebih cepat dari kami. Rasulullah berkata, "Dia telah lolos dari kejahatanmu, sebagaimana kamu juga telah lolos dari kejahatannya."

Bab : Firman Allah SWT: "Seolah-olah mereka adalah unta yang kuning atau tali yang diikatkan." (QS. 77:33)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

(tentang) penjelasan dari "... Ia mengeluarkan percikan api seperti Al-Qasr..." (Q. 77:32): Kami biasa mengumpulkan kayu-kayu gelondongan, yang panjangnya tiga hasta atau lebih, untuk disimpan guna keperluan penghangat di musim dingin, dan kami biasa menyebutnya Al-Qasr, yang juga berarti istana atau benteng. "Seolah-olah mereka adalah Jimalatun Sufr (unta kuning atau ikatan tali)" (Q. 77:33): maksudnya adalah tali-tali kapal yang diikat-ikat hingga menjadi selebar pinggang manusia.

Bab : Firman Allah SWT: "Itu adalah suatu hari ketika mereka tidak dapat berbicara (pada sebagiannya)." (QS. 77:35)

Diriwayatkan oleh Abdullah

Ketika kami bersama Nabi ( ﷺ ) di sebuah gua, Surat wal-Mursalat diturunkan kepadanya dan beliau membacanya, dan saya mendengarnya langsung dari mulutnya segera setelah beliau membacakan wahyu tersebut. Tiba-tiba seekor ular menerjang kami, dan Nabi ( ﷺ ) berkata, "Bunuh dia!" Kami berlari untuk membunuhnya tetapi ular itu segera lolos. Nabi ( ﷺ ) berkata, "Ia telah lolos dari kejahatanmu, dan kamu pun telah lolos dari kejahatannya."

Bab

Diriwayatkan oleh Sahl bin Sa`d

Aku melihat Rasulullah ( ﷺ ) menunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengahnya seraya berkata, "Waktu kedatanganku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini."

Bab : “(Yaitu) pada hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.” (QS. 83:6)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar

Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Pada hari ketika semua manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam, sebagian dari mereka basah oleh keringat hingga ke tengah telinga mereka.”

Bab : “Kamu pasti akan berjalan dari satu tahap ke tahap yang lain (di dunia dan di akhirat)” (QS. 84:19)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

(mengenai Ayat):--'Kamu pasti akan bepergian dari satu tahap ke tahap yang lain (dalam kehidupan ini dan di akhirat).' (Artinya) dari satu keadaan ke keadaan lain. Itulah yang dimaksud dengan Nabi kamu.

Bab : “Kami akan memudahkan baginya jalan kebaikan.” (QS. 92:7)

Diriwayatkan oleh Ali

Ketika Nabi ( ﷺ ) sedang dalam prosesi pemakaman, beliau mengambil sebatang kayu kecil dan mulai menggores tanah dengannya dan berkata, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang tidak ditentukan tempatnya, baik di Neraka maupun di Surga." Mereka (orang-orang) berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Haruskah kita bergantung pada ini (dan meninggalkan pekerjaan)?" Beliau menjawab. "Teruslah berbuat (amal saleh), karena setiap orang akan merasa mudah (untuk melakukan) amal-amal yang akan membawanya ke tempat yang ditakdirkan baginya." Nabi ( ﷺ ) kemudian membacakan:-- 'Adapun orang yang memberi (sedekah) dan bertakwa kepada Allah, dan beriman kepada pahala yang terbaik.'.....(92.5-10)

Bab : Firman Allah SWT: "Tetapi orang-orang yang bakhil dan menganggap dirinya cukup." (QS. 92:8)

Diriwayatkan oleh Ali

Kami berada di antara sahabat Nabi ( ﷺ ) dan beliau bersabda, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang telah ditetapkan tempatnya, baik di surga maupun di neraka." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Haruskah kita bergantung (pada kenyataan ini dan berhenti bekerja)?" Beliau menjawab, "Tidak! Teruslah berbuat baik, karena setiap orang akan merasa mudah (untuk melakukan) perbuatan yang akan membawanya ke tempat yang ditakdirkan." Kemudian Nabi ( ﷺ ) membacakan: 'Adapun orang yang bersedekah dan bertakwa kepada Allah, dan beriman kepada pahala yang terbaik, Kami akan memudahkan baginya jalan kemudahan...jalan kejahatan.' (92.5-10)

Bab : "Kami akan membuat jalan yang rata baginya untuk kejahatan." (Ayat 92:10)

Diriwayatkan oleh Ali

Ketika Nabi ( ﷺ ) sedang dalam prosesi pemakaman, beliau mengambil sesuatu dan mulai menggaruk tanah dengannya, lalu berkata, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang telah ditetapkan tempatnya di neraka atau di surga." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Tidakkah kita akan bergantung kepada apa yang telah ditetapkan bagi kita dan meninggalkan amal-amal? Beliau bersabda, "Teruslah beramal, karena setiap orang akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang akan membawanya ke tempat yang telah ditentukan baginya untuk diciptakan. Maka barangsiapa yang ditakdirkan untuk berada di antara orang-orang yang bahagia (di akhirat), maka akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang tersebut, sedangkan barangsiapa yang ditakdirkan untuk berada di antara orang-orang yang celaka, maka akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang tersebut." Kemudian beliau membaca: 'Adapun orang yang bersedekah dan takut kepada Allah, dan beriman kepada yang terbaik...." (92.5-10)