Bab-bab tentang deskripsi Hari Penghakiman, Ar-Riqaq, dan Al-Wara'
كتاب صفة القيامة والرقائق والورع عن رسول الله صلى الله
Bab : Hadis Hanzalah
“Saya berada di belakang Nabi (s.a.w) suatu hari ketika dia berkata: 'Wahai anak laki-laki! Aku akan mengajarkan kepadamu sebuah pernyataan: “Berhati-hatilah terhadap Allah dan Dia akan melindungimu. Dan bertakwalah kepada Allah, maka kamu akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta, maka mintalah Allah, dan apabila kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan Allah. Ketahuilah bahwa jika seluruh ciptaan berkumpul untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi Anda, maka Anda tidak akan mendapat manfaat apa pun kecuali apa yang Allah telah menulis untuk Anda. Dan jika mereka berkumpul untuk melakukan sesuatu yang mencelakakan kamu, niscaya kamu tidak akan dirugikan kecuali jika Allah telah menulis untukmu. Pena diangkat dan halaman-halamannya dikeringkan.”
Bab : Hadis: “Ikat dan bertawakanlah (kepada Allah)”
“Barangsiapa memberi demi Allah, menahan diri untuk Allah, mencintai demi Allah, membenci demi Allah, dan menikah demi Allah, maka sesungguhnya dia telah menyempurnakan imannya.”
Bab : Di dalamnya ada empat hadits
“Saya mendengar Nabi (saw) menceritakan sebuah hadits, bukan hanya sekali atau dua kali, bahkan tujuh kali, tetapi saya mendengar dia mengatakannya lebih dari itu. Aku mendengar dia berkata: “Ada seorang pria bernama Al-Kifl di antara bani Israil yang tidak menahan diri dari melakukan dosa. Seorang wanita datang kepadanya dan dia memberinya enam puluh dinar agar dia bisa tidur dengannya. Ketika dia duduk darinya, ketika seorang pria duduk dari seorang wanita, dia mulai gemetar dan menangis, jadi dia berkata: “Mengapa kamu menangis, apakah aku melakukan sesuatu untuk menyakitimu?” Dia berkata: “Tidak. Tapi itu karena apa yang saya lakukan, saya hanya melakukannya karena kebutuhan.” Dia berkata: “Kamu melakukan ini tanpa pernah melakukannya (sebelumnya), maka tinggalkan aku, dan itu (uang) untukmu.” Dan kemudian dia berkata: “Demi Allah! Sesudah itu aku tidak akan mendurhakai Allah.” Dia meninggal pada malam hari dan pagi datang dengan: “Sesungguhnya Allah telah mengampuni Al-Kifl” tertulis di pintunya.” Rantai-rantai lain melaporkan narasi serupa.
Bab : Mengenai orang percaya mengakui beratnya dosa-dosanya
“Allah lebih senang dengan pertobatan salah seorang di antara kamu daripada seseorang yang berada di padang gurun yang sunyi, tandus, dan hancur, yang memiliki tunggangannya membawa perbekalan, makanan, minumannya, dan apa yang dia butuhkan bersamanya. Kemudian ia mengembara menjauh. Jadi dia pergi menemukannya sampai dia berada di ambang kematian. Dia berkata: “Aku akan kembali ke tempat di mana aku kehilangannya, untuk mati.” Jadi dia kembali ke tempatnya dan matanya menjadi berat (tertidur). Kemudian dia bangun untuk menemukan tunggangannya di kepalanya membawa makanan, minuman dan apa yang dia butuhkan.” Rantai-rantai lain melaporkan narasi serupa.
Bab : Hadis: “Jika kamu mencampurkannya ke dalam air laut
“Saya tidak suka berbicara tentang siapa pun, bahkan jika saya mendapatkan ini atau itu.”
Bab : Mengenai Keutamaan Membuat Perdamaian Antara Satu Sama Lain
“Waspadalah terhadap kejahatan satu sama lain, karena sesungguhnya itu adalah halikah.” [Atas perkataannya]: “Suw'adhat al-Bain (kejahatan satu sama lain) adalah permusuhan dan kebencian, dan perkataannya: “Haliqah” [dikatakan] bahwa itu memisahkan agama.
Bab : Hadis Hanzalah
“Apa yang salah denganmu, hai Hanzalah?” Beliau menjawab: “Hanzalah telah menjadi seorang munafik wahai Abu Bakr! Ketika kita bersama Rasulullah (s.a.w), kita mengingat neraka dan surga seolah-olah kita melihat mereka dengan mata telanjang. Tetapi ketika kita kembali, kita sibuk dengan istri dan mata pencaharian kita dan kita lupa begitu banyak.” Dia (Abu Bakr) berkata: “Demi Allah! Hal yang sama terjadi pada saya. Mari kita pergi kepada Rasulullah s.a.w.” (Hanzalah berkata:) “Maka dia pergi.” Ketika Rasulullah (saw) melihatnya, dia berkata: “Apa yang salah denganmu wahai Hanzalah?” Dia berkata: “Hanzalah telah menjadi munafik wahai Rasulullah! Ketika kami bersamamu, kami mengingat api dan surga seolah-olah kami dapat melihatnya dengan mata telanjang. Tetapi ketika kita kembali, kita sibuk dengan istri dan mata pencaharian kita, dan kita lupa begitu banyak.” Beliau menjawab: “Maka Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu kekal dalam keadaan yang kamu miliki ketika kamu bersamaku, maka malaikat akan berjabat tangan denganmu dalam pertemuan kamu, di tempat tidur dan di jalan kamu. Tetapi wahai Hanzalah! Ada waktu untuk ini dan waktu untuk itu.” (Sahih)
Bab : Hadis: “Ikat dan bertawakanlah (kepada Allah)”
“Wahai Rasulullah! Haruskah aku mengikatnya dan bertawakkal (kepada Allah), atau membiarkannya lepas dan bertawakkal (kepada Allah)?” Dia berkata: “Ikatlah dan bertawakanlah (kepada Allah).” Rantai-rantai lain melaporkan narasi serupa.
“Barangsiapa makan tayib dan berbuat sesuai dengan sunnah, dan manusia aman dari kesalahannya, maka ia akan masuk surga.” Maka seorang pria berkata: “Wahai Rasulullah! Inilah yang terjadi pada banyak orang saat ini.” Maka dia berkata: “Demikianlah akan terjadi pada generasi sesudah aku.”