Ekspedisi Militer yang dipimpin oleh Nabi (saw) (Al-Maghaazi)

كتاب المغازى

Bab : Di mana Nabi (saw) memasang bendera pada hari penaklukan Mekah?

Diriwayatkan `Amr bin `Usman

Usama bin Zaid berkata selama Penaklukan (Mekah), “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Di mana kita akan berkemah besok?” Nabi (ﷺ) berkata, “Tetapi apakah 'Aqil meninggalkan rumah bagi kita untuk tinggal?” Dia kemudian menambahkan, “Tidak seorang mukmin akan mewarisi harta orang kafir, dan tidak ada orang kafir yang akan mewarisi harta orang mukmin.” Az- Zuhri ditanya, “Siapa yang mewarisi Abu Thalib?” Az-Zuhri menjawab, “Ail dan Thalib mewarisinya.”

Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Jika Allah menjadikan kita menang, tempat perkemahan kita adalah Al-Khaif, tempat di mana orang-orang kafir bersumpah untuk setia kepada kafir (dengan memboikot Banu Hashim, umat Nabi).

Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas

Ketika Rasulullah (ﷺ) tiba di Mekah, dia menolak untuk memasuki Ka'bah sementara ada berhala-berhala di dalamnya. Jadi dia memerintahkan agar mereka dibawa keluar. Gambar-gambar (nabi) Abraham dan Ismail, memegang panah ramalan di tangan mereka, dilakukan. Nabi (ﷺ) berkata, “Semoga Allah membinasakan mereka (yaitu orang-orang kafir) karena mereka tahu betul bahwa mereka (yaitu Ibrahim dan Ismail) tidak pernah menarik undian dengan (panah ramalan) ini. Kemudian Nabi (ﷺ) memasuki Ka'bah dan berkata. “Allahu Akbar” ke segala arah dan keluar dan tidak berdoa di dalamnya.

Bab : Pintu masuk Nabi (saw) dari bagian atas Mekah

Narasi 'Abdullah bin 'Umar (ra)

Rasulullah (ﷺ) memasuki Mekah melalui bagian atasnya dan dia sedang menunggangi unta betina. Usama bin Zaid adalah penunggang temannya di belakangnya (pada unta betina yang sama). Di rombongannya adalah Bilal dan 'Uthmān bin Talha, yang merupakan salah satu dari Al-Hajabah (yang menyimpan kunci gerbang Ka'bah). Ketika dia membuat unta betina berlutut di Masjid (yaitu, Al-Masjid al-Haram), dia memerintahkannya (yaitu, 'Utsman) untuk membawa kunci Ka'bah. Kemudian Rasulullah (ﷺ) memasuki Ka'bah bersama dengan 'Usama bin Zaid, Bilal dan 'Usman bin Talha, dan dia tinggal di dalamnya untuk waktu yang lama dan kemudian keluar. Orang-orang bergegas (untuk masuk) dan 'Abdullah bin 'Umar adalah yang pertama masuk dan dia menemukan Bilal berdiri di belakang pintu. Ibnu Umar bertanya kepada Bilal, “Di manakah Rasulullah (ﷺ) mempersembahkan shalat?” Bilal menunjukkan kepadanya tempat di mana dia (ﷺ) telah mempersembahkan shalat (shalat). Abdullah kemudian berkata, “Saya lupa bertanya kepada Bilal berapa banyak sujud (yaitu, Rak'a) yang diberikan Nabi.”

Bab : Kapitel

Diriwayatkan 'Aisha (ra)

Rasulullah SAW (ﷺ) pernah berkata dalam membungkuk dan sujudnya, “Subhanaka Allahummarabbanã wa bihamdika, Allâhumma ighfirli” (Maha Suci Allah, Tuhan kami! Semua pujian adalah untukmu. Ya Allah, ampunilah aku!”

Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas

'Umar biasa menerimaku (ke rumahnya) bersama dengan orang-orang tua yang telah bertempur dalam pertempuran Badr. Beberapa di antara mereka berkata (kepada Umar), “Mengapa kamu mengizinkan pemuda ini masuk bersama kami, padahal kami memiliki anak-anak seusianya sendiri? “Umar berkata, “Kamu tahu orang apa dia.” Suatu hari Umar memanggil mereka dan memanggil saya bersama mereka, saya pikir dia memanggil saya pada hari itu untuk menunjukkan kepada mereka sesuatu tentang saya (yaitu pengetahuan saya). Umar bertanya kepada mereka, “Apakah yang kamu katakan tentang (Surat): “Apabila datanglah pertolongan Allah dan penaklukan (Mekah) dan kamu melihat umat manusia memasuki agama Allah (yaitu Islam) dalam kerumunan. “Maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan mintalah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dialah yang menerima taubat dan mengampuni.” (110.1-3) Beberapa di antara mereka menjawab: “Kami diperintahkan untuk memuji Allah dan bertobat kepada-Nya jika kami mendapat pertolongan dan diberi kemenangan.” Ada yang berkata, “Kami tidak tahu.” Yang lain tetap diam. Kemudian Umar berkata kepadaku, “Apakah kamu mengatakan yang sama?” Aku bilang, “Tidak.” Umar berkata, “Lalu apa yang kamu katakan?” Saya berkata, “Ayat ini menunjukkan mendekati kematian Rasulullah (ﷺ) yang diberitahukan Allah kepadanya. Apabila datang pertolongan Allah dan penaklukan, yaitu penaklukan Mekah, itu akan menjadi tanda kematian nabimu, maka bersaksikanlah keunikan Tuhanmu (yaitu Allah) dan pujilah Dia dan bertobatlah kepada-Nya sebagaimana Dia siap untuk mengampuni. Pada hal itu, Umar berkata, “Aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu selain apa yang kamu ketahui.”

Narasi Abu Shuraih

Al-Adawi mengatakan kepada 'Amr bin Sa'id sementara yang terakhir mengirim pasukan secara berkelompok ke Mekah, “Wahai pemimpin! Izinkan saya untuk memberi tahu Anda sebuah pernyataan yang dikatakan oleh Rasulullah (ﷺ) pada hari kedua Penaklukan Mekah. Kedua telinga saya mendengarnya dan hati saya mengingatnya dan kedua mata saya melihatnya ketika dia mengatakannya. Nabi (Nabi) memuji Allah dan kemudian berkata, 'Mekah telah dijadikan tempat perlindungan oleh Allah dan bukan oleh manusia, jadi tidak halal bagi orang yang percaya kepada Allah dan Hari Akhir untuk menumpahkan darah di dalamnya, atau menebang pohon-pohonnya dan jika seseorang meminta izin untuk berperang di Mekah karena Rasulullah diizinkan untuk berperang di dalamnya, katakanlah kepadanya: Allah mengizinkan Rasululnya dan tidak mengizinkan Anda, dan bahkan Dia (yaitu Rasul) diizinkan untuk waktu yang singkat dalam sehari, dan hari ini (kesucian Mekah telah menjadi sama seperti sebelumnya (di masa lalu) sehingga orang-orang yang Yang hadir hendaknya memberitahukan orang-orang yang tidak hadir (hadis ini).” Kemudian Abu Shuraih ditanya, “Apa yang dikatakan 'Amr kepadamu? Abu Shuraih berkata, “Dia berkata, “Aku tahu itu lebih baik daripada kamu, wahai Abu Shuraih! Haram (yaitu Mekah) tidak memberikan perlindungan kepada orang berdosa atau pembunuh yang melarikan diri atau orang yang melarikan diri setelah menyebabkan kehancuran.”

Bab : Tinggal Nabi (saw) di Mekah

Narasi `Ikrima

Ibnu Abbas berkata, “Kami tinggal selama 19 hari bersama Nabi dalam perjalanan di mana kami biasa melakukan shalat singkat.” Ibnu Abbas menambahkan, “Kami mempersembahkan shalat Qasr (yaitu shalat singkat) jika kami tinggal sampai 19 hari sebagai pelancong, tetapi jika kami tinggal lebih lama, kami mempersembahkan shalat lengkap.

Bab : Kapitel

Narasi `Aisha

`Utba bin Abi Waqqa memberi wewenang kepada saudaranya Sa`d untuk mengambil putra budak perempuan Zam`a ke dalam tahanan. Kata Utba (kepadanya). “Dia adalah putraku.” Ketika Rasulullah (ﷺ) tiba di Mekah selama Penaklukan (Mekah), Sa`d bin Abi Waqqa mengambil putra budak perempuan Zam`a dan membawanya kepada Nabi (ﷺ) `Abd bin Zam`a juga datang bersamanya. Kata Sa`d. “Ini adalah putra saudaraku dan yang terakhir memberitahuku bahwa dia adalah anaknya.” Abd bin Zama berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Ini adalah saudaraku yang adalah putra budak perempuan Zam'a dan lahir di tempat tidurnya (yaitu Zam'as).” Rasul Allah memandang putra budak perempuan Zam'a dan melihat bahwa dia, dari semua orang memiliki kemiripan terbesar dengan `Utba bin Abi Waqqa. Rasulullah SAW (ﷺ) kemudian berkata (kepada 'Abd), “Dia adalah milikmu; dia adalah saudaramu, wahai 'Abd bin Zam`a, dia lahir di tempat tidur (ayahmu).” (Pada saat yang sama) Rasulullah (ﷺ) berkata (kepada istrinya Sauda), “Tutuplah dirimu di hadapannya (yaitu putra budak perempuan) wahai Sauda,” karena kemiripan yang dia perhatikan antara dia dan `Utba bin Abi Waqqa. Rasul Allah menambahkan, “Anak laki-laki itu untuk tempat tidur (yaitu untuk pemilik tempat tidur tempat dia dilahirkan), dan batu adalah untuk orang yang berzina.” (Ibnu Shihab berkata, “Abu Huraira biasa mengatakan itu (yaitu pernyataan terakhir Nabi dalam Hadis 596 di atas, secara terbuka.”)

Diriwayatkan oleh Mujahid bin Jabr

Abdullah bin Umar pernah berkata, “Tidak ada migrasi setelah penaklukan (Mekah).

Bab : “... dan pada hari Hunain ketika kamu bersukacita atas banyakmu yang besar...”

Diriwayatkan dari Abu 'is-Haq

Saya mendengar Al-Bara' menceritakan ketika seorang pria datang dan berkata kepadanya, “Wahai Abu 'Umara! Apakah kamu melarikan diri pada hari (pertempuran) Hunain?” Al-Bara' menjawab, “Saya bersaksi bahwa Nabi (ﷺ) tidak melarikan diri, tetapi orang-orang yang tergesa-gesa bergegas pergi dan orang-orang Hawazin melemparkan panah ke arah mereka. Pada saat itu, Abu Sufyan bin Al-Harith memegang bagal putih Nabi (ﷺ) di kepalanya, dan Nabi (ﷺ) berkata, “Saya adalah Nabi (ﷺ) tidak diragukan lagi: Saya adalah putra `Abdul-Muttalib.”

Bab : Perlakuan Nabi (saw) dengan penduduk Khaibar

Narasi dari 'Abdullah

Nabi (ﷺ) memberikan (tanah) Khaibar kepada orang-orang Yahudi (Khaibar) dengan syarat bahwa mereka akan mengerjakannya dan mengolahnya dan mereka akan mendapatkan setengah dari hasilnya.

Bab : 'Umra Al-Qada'

Narasi Mujahid

'Urwa dan saya memasuki Masjid dan menemukan `Abdullah bin `Umar duduk di samping tempat tinggal `Aisyah. 'Urwa bertanya (Ibnu Umar), “Berapa banyak `Umras yang dilakukan Nabi (ﷺ)?” Ibnu Umar menjawab, “Empat, satu di antaranya ada di Rajab.” Kemudian kami mendengar 'Aisyah menyikat giginya, lalu Urwa berkata, “Wahai ibu orang-orang mukmin! Tidakkah kamu mendengar apa yang dikatakan Abu `Abdurrahman? Dia mengatakan bahwa Nabi melakukan empat umra, salah satunya di Rajab.” Aisyah berkata, “Nabi (ﷺ) tidak melakukan umra apa pun tetapi dia (yaitu Ibnu Umar) menyaksikannya. Dan dia (Nabi (ﷺ)) tidak pernah melakukan umra di (bulan) Rajab.”

Narasi dari Ibnu Abi `Aufa

Ketika Rasulullah (ﷺ) melaksanakan umra (yang dilakukannya pada tahun setelah perjanjian Al-Hudaibiya), kami menyaring Rasulullah (ﷺ) dari orang-orang kafir dan anak-anak mereka agar mereka tidak menyakitinya.

Bab : Ekspedisi Mu`tah ke tanah Suriah

Narasi Anas

Nabi (ﷺ) telah memberi tahu orang-orang tentang kemartiran Zaid, Ja'far dan Ibnu Rawaha sebelum berita kematian mereka sampai. Nabi (ﷺ) berkata, “Zaid mengambil bendera (sebagai komandan tentara) dan menjadi martir, kemudian Ja'far mengambilnya dan menjadi martir, kemudian Ibnu Rawaha mengambilnya dan menjadi martir.” Pada saat itu mata Nabi menumpahkan air mata. Dia menambahkan, “Kemudian bendera itu diambil dengan Pedang di antara Pedang Allah (yaitu Khalid) dan Allah menjadikan mereka (yaitu Muslim) menang.”

Narasi Ash Shabi

Seorang Nu'man bin Bashir berkata, “Abdullah bin Rawaha jatuh pingsan.” (Dan disebutkan hadis di atas dengan menambahkan, “Setelah itu, ketika dia meninggal, dia (yaitu saudara perempuannya) tidak menangisi dia.”

Bab : Ghazwa Al-Fath selama Ramadhan

Diriwayatkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utba

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah (ﷺ) berperang di Ghazwa (yaitu pertempuran Al-Fath selama Ramadhan.” Diriwayatkan Az-Zuhri: Ibnu Al-Musaiyab (juga) mengatakan hal yang sama. Ibnu Abbas menambahkan, “Nabi (ﷺ) berpuasa dan ketika dia sampai di Al-Kadid, tempat di mana ada air antara Kudaid dan Usfan, dia berbuka puasa dan tidak berpuasa setelahnya sampai seluruh bulan berlalu.

Bab : Di mana Nabi (saw) memasang bendera pada hari penaklukan Mekah?

Narasi Abu Huraira

Ketika Rasulullah (ﷺ) bermaksud untuk melanjutkan Ghazwa Hunain, dia berkata, “Besok, jika Allah mau, tempat perkemahan kami akan menjadi Khaif Bani Kinana di mana (orang-orang kafir) bersumpah untuk setia kepada kafir.”

Bab : Pintu masuk Nabi (saw) dari bagian atas Mekah

Narasi `Aisha

Selama tahun Penaklukan (Mekah), Nabi (ﷺ) memasuki Mekah melalui Kada yang berada di bagian atas Mekah.

Diriwayatkan ayah Hisham

Selama tahun Penaklukan (Mekah), Nabi (ﷺ) memasuki Mekah melalui bagian atasnya melalui Kada.