Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))

كتاب التفسير

Bab : "Pada hari (ketika) Kami menimpakan azab yang besar kepadamu. Sesungguhnya Kami benar-benar akan memberi azab kepadamu." (QS. 44:16)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Allah berfirman, 'Anak Adam menyakitiku karena ia menyiksa Waktu, padahal Aku adalah Waktu. Segala sesuatu ada di Tangan-Ku dan Akulah yang menggerakkan siang dan malam.'

Bab : "Tetapi orang yang berkata kepada kedua orang tuanya: Celakalah kamu berdua! Apakah kamu menjanjikan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan (kembali) ... (sampai) ... seperti dongeng-dongeng orang dahulu kala?" (Ayat 46:17)

Diriwayatkan oleh Yusuf bin Mahak

Marwan telah ditunjuk sebagai gubernur Hijaz oleh Muawiya. Ia menyampaikan khotbah dan menyebut Yazid bin Muawiya agar orang-orang mengambil sumpah setia kepadanya sebagai penerus ayahnya (Muawiya). Kemudian `Abdur Rahman bin Abu Bakar memberitahunya sesuatu yang kemudian Marwan memerintahkan agar ia ditangkap. Namun `Abdur-Rahman memasuki rumah `Aisha dan mereka tidak dapat menangkapnya. Marwan berkata, "Dialah (`AbdurRahman) yang tentangnya Allah menurunkan Ayat ini:-- 'Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya: 'Celakalah kamu! Apakah kamu menepati janji kepadaku..?'" Mengenai hal itu, `Aisha berkata dari balik layar, "Allah tidak menurunkan apa pun dari Al-Qur'an tentang kami kecuali apa yang berhubungan dengan pernyataan ketidakbersalahanku (dari fitnah).

Bab : Firman Allah SWT: “Maka tatkala mereka melihatnya sebagai awan tebal yang datang ke lembah-lembah mereka…” (QS.46:24)

Diriwayatkan oleh `Aisha

(istri Nabi), aku tidak pernah melihat Rasulullah ( ﷺ ) tertawa cukup keras hingga aku dapat melihat uvulanya, tetapi beliau hanya tersenyum. Dan setiap kali beliau melihat awan atau angin, tanda-tanda kekhawatiran yang mendalam akan muncul di wajahnya. Aku berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Ketika orang melihat awan, mereka biasanya merasa senang, berharap akan turun hujan, sementara aku melihat bahwa ketika kamu melihat awan, orang dapat melihat tanda-tanda ketidakpuasan di wajahmu." Beliau berkata, "Wahai `Aisha! Apa jaminan bagiku bahwa tidak akan ada hukuman di dalamnya, karena beberapa orang dihukum dengan angin? Sungguh, beberapa orang melihat (menerima) hukuman, tetapi (sambil melihat awan) mereka berkata, 'Awan ini akan memberi kita hujan.'"

Bab : "...dan putuskanlah hubungan kekerabatanmu." (QS. 47:22)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Nabi ( ﷺ ) bersabda, "Allah menciptakan ciptaan-Nya, dan setelah selesai, rahim itu bangkit dan meraih Allah. Maka Allah berfirman, "Ada apa?" Mendengar itu, rahim itu berkata, "Aku berlindung kepadamu dari orang-orang yang memutuskan hubungan sanak saudara." Mendengar itu Allah berfirman, "Apakah kamu akan merasa senang jika Aku memberikan nikmat-Ku kepada orang yang menyambung silaturahmi denganmu, dan menahan nikmat-Ku dari orang yang memutuskan hubunganmu?" Mendengar itu rahim itu berkata, "Ya, ya Tuhanku!" Kemudian Allah berfirman, "Itu untuk kamu." Abu Huraira menambahkan: Jika kamu mau, kamu dapat membaca: "Maka, jika kamu diberi wewenang, apakah kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan silaturahmi denganmu?" (47. 22)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

(Seperti di atas, No. 354, namun ditambahkan) Kemudian Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Bacalah jika kalian mau: “Maukah kalian?” ..(47.22)

Diriwayatkan oleh Muawiya bin Abi Al-Muzarrad

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Bacalah jika kalian mau. Jika kalian diberi wewenang, bacalah.” (47.22)

Bab : Firman Allah SWT: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan yang nyata." (QS. 48:1)

Dikisahkan Aslam

Ketika Rasulullah ( ﷺ ) sedang bepergian di malam hari dan Umar bin Khattab ikut bersamanya, Umar bertanya kepadanya tentang sesuatu, tetapi Rasulullah ( ﷺ ) tidak menjawab. Beliau bertanya lagi, tetapi tidak dijawab, lalu beliau bertanya (untuk ketiga kalinya) tetapi tidak dijawab. Mendengar itu, Umar bin Khattab berkata dalam hati, "Thakilat Ummu `Umar (Semoga ibu Umar kehilangan putranya)! Aku bertanya kepada Rasulullah ( ﷺ ) tiga kali, tetapi tidak dijawab." Umar berkata, "Aku mempercepat lari untaku dan berjalan di depan orang-orang. Aku khawatir akan turunnya ayat-ayat Al-Qur'an tentang diriku. Namun, sebelum aku terlibat dalam urusan lain, aku mendengar seseorang memanggilku. Aku berkata dalam hati, 'Aku khawatir akan turunnya ayat-ayat Al-Qur'an tentang diriku.' Maka aku pun pergi menemui Rasulullah ( ﷺ ) dan memberi salam kepadanya. Beliau (Rasulullah ( ﷺ )) berkata, 'Malam ini telah diturunkan kepadaku sebuah surat, dan surat itu lebih aku sukai daripada surat yang terbit di atasnya (yakni dunia).' Kemudian beliau membacakan: "Sesungguhnya, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (48.1)

Dikisahkan Anas

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan yang nyata.” (merujuk pada Perjanjian Damai Al-Hudaibiya).

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mughaffal

Pada Hari Penaklukan Kota Mekkah, Nabi ( ﷺ ) membaca Surat Al-Fath dengan suara yang bergetar dan merdu. (Muawaiya, narator berkata, "Jika aku bisa menirukan bacaan Nabi ( ﷺ ), aku akan melakukannya.")

Bab : Firman Allah Ta’ala: “Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, dan memberi petunjuk kepadamu di jalan yang lurus.” (QS. 48:2)

Diriwayatkan oleh Al-Mughira

Nabi ( ﷺ ) biasa melakukan salat malam hingga kedua kakinya bengkak. Ada yang berkata kepadanya, "Allah telah mengampuni dosa-dosamu di masa lalu dan masa depan." Mendengar itu, beliau berkata, "Bukankah aku seharusnya menjadi hamba Allah yang bersyukur?"

Dikisahkan oleh Aisha

Nabi ( ﷺ ) biasa melakukan salat malam (dalam waktu yang lama) hingga telapak kakinya retak. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Mengapa engkau melakukannya? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu di masa lalu dan masa mendatang?" Beliau berkata, "Bukankah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?" Ketika ia sudah tua, ia salat sambil duduk. Namun, jika ia ingin ruku', ia akan berdiri, membaca (beberapa ayat lainnya), lalu ruku'.

Bab : “Sesungguhnya Kami mengutus kamu (Muhammad saw) sebagai saksi, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.” (QS. 48:8)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash

Ayat ini: "Sesungguhnya Kami telah mengutus kamu (Muhammad) sebagai saksi, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan." (48.8) yang terdapat dalam Al-Qur'an, muncul dalam Taurat sebagai berikut: "Sesungguhnya Kami telah mengutus kamu (Muhammad) sebagai saksi, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, dan sebagai pelindung bagi orang-orang yang buta huruf (yaitu, orang-orang Arab.) Kamu adalah hamba-Ku dan Rasul-Ku, dan Aku telah menamai kamu Al-Mutawakkil (orang yang bergantung kepada Allah). Kamu bukanlah orang yang keras hati dan tidak galak, tidak juga orang yang berteriak-teriak di pasar. Kamu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi memaafkan dan memaafkan. Allah tidak akan mengembalikan kamu kepada-Nya hingga Dia memberi petunjuk melalui kamu kaum yang bengkok (berliku-liku) ke jalan yang benar dengan membuat mereka berkata: "Tidak ada yang berhak disembah selain Allah." Dengan pernyataan seperti itu Dia akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang keras.

Bab : “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman…” (QS. 48:4)

Diriwayatkan oleh Al-Bara

Ketika seorang sahabat Nabi ( ﷺ ) sedang membaca Al-Qur'an dan kudanya diikat di dalam rumah, kudanya terkejut dan mulai melompat. Lelaki itu keluar, melihat sekeliling tetapi tidak menemukan apa pun, namun kudanya terus melompat. Keesokan paginya, ia menceritakan hal itu kepada Nabi. Nabi ( ﷺ ) berkata, "Itulah ketenangan yang turun karena membaca Al-Qur'an."

Bab : Firman Allah SWT: "... ketika mereka bai'at kepadamu (Muhammad saw) di bawah pohon..." (QS. 48:18)

Dikisahkan oleh Jabir

Kami berjumlah seribu empat ratus orang pada hari Al-Hudaibiya.

Diriwayatkan oleh Uqba bin Sahban

Abdullah bin Mughaffal Al-Muzani, salah seorang yang menyaksikan (peristiwa) pohon itu, berkata, “Nabi ( ﷺ ) melarang melempar batu-batu kecil (dengan dua jari).”

`Abdullah bin Al-Mughaffal Al-Muzani juga mengatakan

“Nabi ( ﷺ ) juga melarang buang air kecil di tempat mandi.”

Diriwayatkan oleh Tsabit bin Ad-Dahhak

yang merupakan salah seorang sahabat pohon (orang-orang yang bersumpah setia kepada Nabi ( ﷺ ) di bawah pohon Al-Hudaibiya):