Doa (Salat)

كتاب الصلاة

Bab : [Selama Sholat wajib] seseorang harus menghadap Kiblat (Kabah di Makkah) dimanapun ia berada

Diriwayatkan Bara' bin `Azib

Rasulullah (ﷺ) shalat menghadap Baitul-Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan tetapi dia senang menghadap Ka`bah (di Mekah) sehingga Allah menurunkan: "Sesungguhnya Kami telah melihat wajahmu menghadap ke langit!" (2:144) Maka Nabi (ﷺ) menghadap Ka`bah dan orang-orang bodoh di antara manusia yaitu “orang-orang Yahudi” bersabda, “Apa yang membuat mereka berpaling dari kiblat (Baitul-Maqdis) yang dahulu mereka amati”” (Allah diturunkan): “Katakanlah: ‘Kepunyaan Allah Timur dan Barat. Dia memberi petunjuk siapa saja yang dikehendakinya ke jalan yang lurus'." (2:142) Seorang laki-laki shalat bersama Nabi (menghadap Ka`bah) dan keluar. Dia melihat beberapa orang Ansar yang shalat `Ashar dengan wajah menghadap Baitul -Maqdis, beliau berkata, “Saya bersaksi bahwa saya shalat bersama Rasulullah (ﷺ) menghadap Ka`bah.” Maka seluruh orang menghadapkan wajahnya ke arah Ka`bah.

Bab : Mengikis dahak masjid dengan tangan (menggunakan alat tertentu, atau menggunakan alat n)

Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Umar

Rasulullah (ﷺ) melihat dahak di dinding masjid searah kiblat dan mengikisnya. Beliau menghadap orang-orang dan berkata, “Setiap orang di antara kalian yang sedang shalat, janganlah meludah di depannya karena di dalam shalat Allah ada di hadapannya.”

Bab : Mengikis sekret hidung masjid dengan kerikil

Diriwayatkan oleh Abu Huraira dan Abu Sa`id

Rasulullah (ﷺ) melihat beberapa dahak di dinding masjid; Beliau mengambil kerikil dan mengikisnya lalu berkata, “Jika ada di antara kalian yang ingin meludah, hendaknya ia tidak meludah di depan atau di sebelah kanannya, tetapi ia boleh meludah di sebelah kiri atau di bawah kaki kirinya.”

Bab : Dilarang meludah ke samping kanan saat shalat

diriwayatkan Anas

Nabi (ﷺ) bersabda, “Tidak seorang pun di antara kalian boleh meludah di depan atau di sebelah kanannya, tetapi dia boleh meludah di kiri atau di bawah kakinya.”

Bab : Seseorang harus meludah ke sisi kiri atau di bawah kaki kirinya

Diriwayatkan Abu Sa`id

Nabi (ﷺ) melihat dahak di (dinding) masjid searah kiblat dan mengikisnya dengan kerikil. Kemudian beliau melarang Meludah di depan atau di sebelah kanan, namun membolehkannya di sebelah kiri atau di bawah kaki kiri.

Bab : Mengubur dahak di masjid

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Nabi bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang berdiri shalat, maka janganlah ia meludah di depannya karena dalam shalat ia sedang berbicara secara pribadi kepada Allah dan ia tidak boleh meludah di sebelah kanannya karena ada malaikat, tetapi ia boleh meludah di kedua sisi. kirinya atau di bawah kaki kirinya dan menguburnya (yaitu ekspektasi).

Bab : Khotbah Imam kepada masyarakat tentang salat yang benar dan penyebutan kiblat (Kabah di Makkah)

Diriwayatkan Anas bin Malik

Nabi (ﷺ) memimpin kami dalam doa dan kemudian naik ke mimbar dan berkata, "Dalam doa dan ruku'mu, aku pasti melihatmu dari belakangku seperti aku melihatmu (sambil melihatmu.)"

Bab : Untuk mendirikan As-Salat (sholat) di kandang domba

Diriwayatkan Abu Al-Taiyah [??]

Anas berkata, “Nabi (ﷺ) shalat di kandang domba.” Kemudian saya mendengar dia berkata, “Dia shalat di kandang domba sebelum pembangunan masjid.”

Bab : barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan tungku api atau api atau benda ibadah lainnya yang ada dihadapannya, padahal dia niat shalatnya semata-mata karena Allah.

Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abbas

Matahari mengalami gerhana dan Rasulullah (ﷺ) salat gerhana sambil bersabda, “Aku telah diperlihatkan Api Neraka (sekarang) dan aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih buruk dan mengerikan daripada pemandangan yang kulihat hari ini.”

Bab : Untuk mempersembahkan As-Salat (doa) di gereja atau di kuil dll.

Diriwayatkan 'Aisha

Umm Salama menceritakan kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang sebuah gereja yang telah dilihatnya di Ethiopia dan yang disebut Mariya. Dia menceritakan kepadanya tentang foto-foto yang dia lihat di dalamnya. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Jika ada orang saleh yang mati di antara mereka, mereka akan membangun tempat ibadah di kuburannya dan membuat gambar-gambar ini di dalamnya; mereka adalah makhluk terburuk di sisi Allah."

Bab : Bab

Diriwayatkan 'Aisha dan 'Abdullah bin 'Abbas

Ketika saat-saat terakhir kehidupan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tiba, dia mulai meletakkan 'Khamisa' di wajahnya dan ketika dia merasa panas dan sesak napas, dia melepasnya dari wajahnya dan berkata, "Semoga Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Kristen karena mereka membangun tempat ibadah di kuburan para nabi mereka." Nabi (صلى الله عليه وسلم) memperingatkan (umat Islam) tentang apa yang telah dilakukan mereka.

Bab : Tidur seorang pria di masjid

Diriwayatkan Nafi'

'Abdullah bin 'Umar berkata: Saya dulu tidur di masjid Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika saya masih muda dan belum menikah.

Bab : Al-Hadath (angin yang lewat) di masjid

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Para malaikat terus memohon ampun kepada Allah bagi siapa pun di antara kamu, selama dia berada di Musalla (tempat shalat) dan dia tidak melewati angin (Hadath). Mereka berkata, 'Ya Allah! Ampunilah dia, ya Allah! Berbelas kasihan kepada-Nya."

Bab : Mempekerjakan tukang kayu dan tangan teknis (artsan) dalam membuat mimbar kayu atau membangun masjid

Diriwayatkan Sahl

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengutus seseorang kepada seorang wanita yang menyuruhnya untuk "Perintahkan budaknya, tukang kayu, untuk menyiapkan mimbar kayu untuk dia duduk."

Bab : Menyebutkan tentang jual beli di mimbar masjid

Diriwayatkan 'Aisha

Barirah datang untuk meminta bantuan saya mengenai manumission (kebebasan). Aku berkata pada dirinya sendiri bahwa kamu seperti aku akan membayar hargamu kepada tuanmu, tetapi Wala' (kesetiaan) kamu akan untukku." Tuannya berkata, "Jika Anda suka, Anda dapat membayar apa yang tersisa (dari harga produksinya), (Sufyan si sub-narator pernah berkata), atau jika Anda mau Anda dapat mengamankannya, tetapi (warisannya) Al-Wala akan menjadi milik kami." Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) datang, saya berbicara kepadanya tentang hal itu. Dia berkata, "Belilah dia dan manumit dia. Tidak diragukan lagi Al-Wala' adalah untuk yang dikerjakan." Kemudian Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdiri di atas mimbar (atau Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) naik mimbar seperti yang pernah dikatakan Sufyan), dan berkata, "Bagaimana dengan beberapa orang yang memaksakan syarat-syarat yang tidak ada dalam Kitab Allah (Hukum)? Barangsiapa memaksakan syarat-syarat yang tidak ada dalam Kitab Allah (Hukum-hukum), syarat-syaratnya tidak sah bahkan jika dia memaksakannya seratus kali."

Bab : Mengangkat suara di masjid

Diriwayatkan Al-Sa'ib bin Yazid

Saya berdiri di masjid dan seseorang melemparkan kerikil ke arah saya. Saya melihat dan menemukan bahwa dia adalah 'Umar bin Al-Khattab. Dia berkata kepadaku, "Ambillah kedua orang itu kepadaku." Ketika saya melakukannya, dia berkata kepada mereka, "Siapa kamu? (Atau) dari mana Anda berasal?" Mereka menjawab, "Kami berasal dari Ta'if." 'Umar berkata, "Seandainya kamu dari kota ini (Madinah) aku akan menghukum kamu karena meninggikan suaramu di masjid Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)."

Bab : Menggenggam tangan dengan mengunci jari-jari di dalam masjid atau di luar masjid

Diriwayatkan Abu Musa

Nabi (ﷺ) berkata, "Orang percaya yang setia kepada orang percaya yang setia seperti batu bata dinding, saling menegakkan." Sementara (mengatakan itu) nabi (ﷺ) menggenggam tangannya, dengan menjalin jari -jarinya.

Bab : Masjid-masjid yang sedang dalam perjalanan ke Al-Madinah dan tempat-tempat di mana Nabi (saw) telah mempersembahkan Salat (shalat)

Lihat terjemahan hadits 484 di atas

Bab : Apa yang harus menjadi jarak antara orang yang menawarkan salat (doa) dan sutra?

Dikejutkan SAHL (bin sa`d)

Jarak antara Musalla Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan tembok itu cukup untuk dilewati seekor domba.

Bab : Untuk melaksanakan As-Salat (doa) menggunakan 'Anaza (tongkat berkepala tombak) (sebagai Sutra)

Diriwayatkan oleh `Aun bin Abi Juhaifa

bahwa dia telah mendengar ayahnya berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) datang kepada kami pada tengah hari dan air dibawa untuk wudhunya. Dia berwudhu dan memimpin kami dalam doa Zuhur dan 'Asr dengan stpear pendek (atau tongkat) yang ditanam di depannya (sebagai Sutra), sementara wanita dan keledai melewatinya."