Shalat Jumat
كتاب الجمعة
Bab : Mengucapkan "Ammaba'du" dalam Khutba
Suatu malam Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) berdiri setelah shalat dan membaca "Tashah-hud" dan kemudian memuji Allah sebagaimana Dia pantas dan berkata, "Amma ba'du."
Suatu kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) naik ke mimbar dan itu adalah pertemuan terakhir di mana dia ambil bagian. Dia menutupi bahunya dengan jubah besar dan mengikat kepalanya dengan perban berminyak. Dia memuliakan dan memuji Allah dan berkata, "Wahai orang-orang! Datanglah padaku." Maka orang-orang datang dan berkumpul di sekelilingnya dan kemudian dia berkata, "Amma ba'du." "Mulai sekarang dan seterusnya Ansar akan berkurang dan orang lain akan meningkat. Jadi siapa pun yang menjadi penguasa para pengikut Muhammad dan memiliki kekuatan untuk menyakiti atau menguntungkan orang-orang maka dia harus menerima kebaikan dari orang-orang yang baik hati di antara mereka (Ansar) dan mengabaikan kesalahan para pelaku kesalahannya."
Bab : Mengangkat tangan selama Khutba (ceramah agama)
Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) sedang menyampaikan Khutba pada hari Jumat, seorang pria berdiri dan berkata, "Wahai Rasul Allah! Ternak dan domba-domba sedang sekarat, jadi berdoalah kepada Allah untuk hujan." Maka dia (Nabi) mengangkat kedua tangannya dan memohon kepada Allah (untuk itu).
Bab : Tidur siang setelah Jumu'ah (shalat)
Kami biasa memanjatkan shalat Jumua lebih awal dan kemudian tidur siang.
Bab
Bab : Keunggulan mandi pada hari Jumat
Ketika Umar bin Al-Khattab berdiri dan menyampaikan khotbah pada hari Jumat, salah satu sahabat Nabi, yang merupakan salah satu Muhajir (emigran) terkemuka datang. 'Umar berkata kepadanya, "Sekarang saatnya sekarang?" Dia menjawab, "Saya sibuk dan tidak bisa kembali ke rumah saya sampai saya mendengar Adzan. Saya tidak melakukan lebih dari wudhu." Kemudian 'Umar berkata kepadanya, "Apakah engkau hanya berwudhu meskipun engkau tahu bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) biasa memerintahkan kami untuk mandi (pada hari Jumat)?"
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap laki-laki (Muslim) yang telah mencapai usia pubertas."
Bab : Keunggulan Jumu'ah (shalat dan Khutba)
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Setiap orang yang mandi pada hari Jumat seperti mandi Janaba dan kemudian pergi shalat (pada jam pertama yaitu pagi), seolah-olah dia telah mengorbankan unta (untuk tujuan Allah); dan siapa pun yang pergi pada jam kedua seolah-olah dia telah mengorbankan seekor sapi; dan barangsiapa pergi pada jam ketiga, maka seolah-olah dia telah mengorbankan seekor domba jantan bertanduk; dan jika seseorang pergi pada jam keempat, maka seolah-olah dia telah mengorbankan seekor ayam; dan barangsiapa pergi pada jam kelima maka seolah-olah dia telah mempersembahkan telur. Ketika Imam keluar (yaitu mulai mengantarkan Khutba), para malaikat hadir untuk mendengarkan Khutba."
Bab : Menggunakan minyak (rambut) untuk shalat Jumat
Aku berkata kepada Ibnu 'Abbas, "Orang-orang meriwayatkan bahwa Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, 'Mandilah pada hari Jumat dan mandilah kepalamu (yaitu mandi secara menyeluruh) meskipun kamu bukan Junub dan gunakan parfum'." Atas hal itu Ibnu 'Abbas menjawab, "Saya tahu tentang mandi, (yaitu itu penting) tetapi saya tidak tahu tentang parfum (yaitu apakah itu penting atau tidak.)
Bab : Siapa pun yang membersihkan giginya dengan Siwak
'Abdur-Rahman bin Abi Bakr datang memegang Siwak yang dengannya dia membersihkan giginya. Rasul Allah memandangnya. Saya meminta 'Abdur-Rahman untuk memberikan Siwak kepada saya dan setelah dia memberikannya kepada saya, saya membaginya, mengunyahnya dan memberikannya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Kemudian dia membersihkan giginya dengan itu dan (saat itu) dia bersandar di dada saya.
Bab : Tidak menghadiri Jumu'ah jika hujan.
Pada hari hujan Ibnu 'Abbas berkata kepada Mu'adh-dhin-nya, "Setelah berkata, 'Ash-hadu anna Muhammadan Rasulullah' (aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)), janganlah mengucapkan 'Haiya 'Alas-Salat' (datang untuk shalat) tetapi katakanlah 'Shalat di rumahmu'." (Pria itu melakukannya). Tetapi orang-orang tidak menyukainya. Ibnu 'Abbas berkata, "Itu dilakukan oleh orang yang jauh lebih baik dariku (yaitu Nabi (saw). Tidak diragukan lagi, doa Jumua adalah wajib tetapi saya tidak suka memaksa Anda dengan membawa Anda keluar berjalan di lumpur dan lumpur."
Bab : Untuk siapa Jumu'ah (shalat) wajib?
(istri Nabi) Orang-orang dulu datang dari tempat tinggal mereka dan dari Al-'Awali (yaitu pinggiran Madinah hingga jarak empat mil atau lebih dari Madinah). Mereka biasa melewati debu dan biasa basah kuyup dengan keringat dan tertutup debu; jadi keringat dulu menetes dari mereka. Salah satu dari mereka datang kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) yang berada di rumahku. Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata kepadanya, "Aku berharap engkau menjaga kebersihan dirimu pada hari inimu (yaitu mandi)."
Bab : Waktu untuk Jumu'ah (shalat) jatuh pada saat matahari terbenam (yaitu tepat setelah tengah hari)
Kami biasa memanjatkan shalat Jumua lebih awal dan kemudian tidur siang.
Bab : (untuk menyampaikan) Khutba di mimbar
Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa berdiri di dekat batang pohon kurma (saat menyampaikan khotbah). Ketika mimbar ditempatkan untuknya, kami mendengar tangisan batang itu seperti unta betina yang hamil sampai Nabi (صلى الله عليه وسلم) turun dari mimbar dan meletakkan tangannya di atasnya.
Bab : Wajah Imam terhadap umat
Suatu hari Nabi (صلى الله عليه وسلم) duduk di mimbar dan kami duduk di sekelilingnya.
Bab : Mengucapkan "Ammaba'du" dalam Khutba
Asma' binti Abi Bakr As-Siddiq berkata, "Aku pergi ke 'Aisyah dan orang-orang mempersembahkan Salat. Saya bertanya kepadanya, 'Apa yang salah dengan orang-orangnya?' Dia menunjuk ke langit dengan kepalanya. Saya bertanya kepadanya, 'Apakah ada tanda?' 'Aishah mengangguk dengan kepalanya berarti 'Ya'." Asma' menambahkan, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memperpanjang Salat sedemikian rupa sehingga saya pingsan. Ada kulit air di sisiku dan aku membukanya dan menuangkan air ke kepalaku. Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) selesai Salat, dan gerhana matahari telah dibersihkan, Nabi (صلى الله عليه وسلم) berbicara kepada orang-orang dan memuji Allah sebagaimana Dia pantas dan berkata, 'Amma ba'du'." Asma' lebih lanjut berkata, "Beberapa wanita Ansari mulai berbicara, jadi saya menoleh ke mereka untuk membuat mereka diam. Saya bertanya kepada 'Aisyah apa yang dikatakan Nabi (صلى الله عليه وسلم). 'Aisyah berkata: 'Dia berkata, 'Aku telah melihat hal-hal di tempatku ini yang tidak pernah ditunjukkan kepadaku sebelumnya; (Aku telah melihat) bahkan Firdaus dan Neraka. Dan, tidak diragukan lagi telah diwahyukan kepadaku bahwa kamu (orang-orang) akan diadili di kuburanmu seperti atau hampir seperti pengadilan Masih Ad-Dajjal. (Para malaikat) akan datang kepada kamu semua dan bertanya kepadanya, 'Apa yang kamu ketahui tentang orang ini (Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم)??" Orang yang beriman atau mukmin yang teguh (Hisyam ragu kata yang digunakan Nabi (صلى الله عليه وسلم), akan berkata, 'Dia adalah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia adalah Muhammad (صلى الله عليه وسلم) yang datang kepada kami dengan bukti dan petunjuk yang jelas. Jadi kami mempercayainya, menerima ajarannya dan mengikuti serta mempercayai ajarannya." Kemudian para malaikat akan menyuruhnya tidur (dalam damai) karena mereka telah mengetahui bahwa dia adalah orang percaya. Tetapi orang munafik atau orang yang ragu (Hisyam tidak yakin tentang kata mana yang digunakan Nabi (صلى الله عليه وسلم), akan ditanya apa yang dia ketahui tentang orang ini (Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم)). Dia akan berkata, 'Saya tidak tahu tetapi saya mendengar orang-orang mengatakan sesuatu (tentang dia) jadi saya mengatakan hal yang sama'" Hisham menambahkan, "Fatima mengatakan kepada saya bahwa dia mengingat riwayat itu sepenuhnya dengan hati kecuali bahwa dia mengatakan tentang orang munafik atau orang yang ragu bahwa dia akan dihukum berat."
Bab : Untuk mendengarkan Khutba (ceramah agama) pada hari Jumat
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Ketika hari Jumat, para malaikat berdiri di gerbang masjid dan terus menuliskan nama-nama orang-orang yang datang ke masjid secara berturut-turut sesuai dengan kedatangan mereka. Contoh orang yang memasuki masjid pada waktu paling awal adalah orang yang mempersembahkan unta (sebagai korban). Yang datang berikutnya seperti yang menawarkan seekor sapi dan kemudian seekor domba jantan dan kemudian seekor ayam dan kemudian telur masing-masing. Ketika Imam keluar (untuk shalat Jumua) mereka (yaitu malaikat) melipat kertas mereka dan mendengarkan Khutba."
Bab : Istisqa' di Khutba pada hari Jumat
Sekali dalam masa hidup Nabi (saw) orang-orang menderita kekeringan (kelaparan). Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) sedang mengantarkan Khutba pada hari Jumat, seorang Badui berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Harta benda kita dihancurkan dan anak-anak kelaparan; Mohon memohon kepada Allah (untuk hujan)". Maka Nabi (صلى الله عليه وسلم) mengangkat tangannya. Saat itu tidak ada jejak awan di langit. Oleh-Nya di tangan-Nya jiwaku segera setelah dia menurunkan tangannya, awan berkumpul seperti gunung, dan sebelum dia turun dari mimbar, aku melihat hujan turun di atas janggut Nabi. Hujan turun hari itu, keesokan harinya, hari ketiga, hari keempat sampai Jumat berikutnya. Orang Badui yang sama atau orang lain berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Rumah-rumah telah runtuh, harta benda dan ternak kami telah tenggelam; Mohon kepada Allah (untuk melindungi kami)". Maka Nabi (صلى الله عليه وسلم) mengangkat kedua tangannya dan berkata, "Ya Allah! Mengelilingi kami dan bukan pada kami". Jadi, ke arah mana pun dia menunjuk dengan tangannya, awan menyebar dan menghilang, dan (langit) Madinah menjadi jernih seperti lubang di antara awan. Lembah Qanat tetap banjir, selama satu bulan, tidak ada yang datang dari luar tetapi berbicara tentang hujan yang melimpah.
Bab : Seseorang harus tetap diam dan mendengarkan sementara Imam menyampaikan Khutba
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Ketika Imam mengantarkan Khutba, dan kamu meminta temanmu untuk diam dan mendengarkan, maka tidak diragukan lagi kamu telah melakukan perbuatan jahat."
Bab : Jika ada orang yang pergi saat Imam saat Salat-ul-Jumu'ah
Ketika kami sedang shalat (Jumua Khutba & shalat) bersama Nabi (saw), beberapa unta yang sarat dengan makanan, tiba (dari Syam). Orang-orang mengalihkan perhatian mereka ke unta (dan meninggalkan masjid), dan hanya dua belas orang yang tersisa bersama Nabi. Jadi ayat ini diungkapkan: "Tetapi ketika mereka melihat beberapa tawar-menawar atau hiburan, Mereka berbubar ke sana, dan membiarkanmu berdiri." (62.11)