Haji (Ziarah)

كتاب الحج

Bab : Untuk melakukan Rami Jimar

Diriwayatkan Wabra

Saya bertanya kepada Ibnu 'Umar, "Kapan saya harus melakukan Rami Jimar?" Dia menjawab, "Ketika pemimpin Anda melakukan itu." Saya menanyakan lagi pertanyaan yang sama kepadanya. Dia menjawab, "Kami biasa menunggu sampai matahari terbenam dan kemudian kami akan melakukan Rami (yaitu pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijja)."

Bab : Memohon (Allah) di dekat dua Jamrat

Diriwayatkan Az-Zuhri

Setiap kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melempari Jamra dengan batu di dekat Masjid Mina, dia akan melakukan Ramy dengan tujuh kerikil kecil dan mengucapkan Takbir saat melempar setiap kerikil. Kemudian dia akan maju dan berdiri menghadap kiblat dengan tangan terangkat, dan berdoa (Allah) dan dia menuntut untuk berdiri untuk waktu yang lama. Kemudian dia akan datang ke Jamra kedua (Al-Wusta) dan melempari tujuh batu kecil, melafalkan Takbir tentang melempar setiap batu. Kemudian dia akan berdiri menghadap kiblat dengan tangan terangkat untuk memohon (Allah). Kemudian dia akan datang ke Jamra dekat 'Aqaba (Jamrat-ul-'Aqaba) dan melakukan Rami dengan tujuh kerikil kecil, melafalkan Takbir tentang melemparkan setiap batu. dia kemudian akan pergi dan tidak tinggal di sana. Diriwayatkan Az-Zuhri: Aku mendengar Salim bin 'Abdullah mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan ayahnya atas otoritas Nabi (صلى الله عليه وسلم). Dan Ibnu 'Umar biasa melakukan hal yang sama.

Bab : Tawaf-al-Wada'

Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Orang-orang diperintahkan untuk melakukan Tawaf Ka'bah (Tawaf-al-Wada') sebagai hal terakhir, sebelum berangkat (Mekkah), kecuali wanita yang sedang menstruasi yang dimaafkan.

Bab : Jika seorang wanita mengalami haid setelah Tawaf-al-Ifada

Diriwayatkan 'Aisha

Kami berangkat dengan Nabi (صلى الله عليه وسلم) dengan maksud untuk menunaikan haji saja. Nabi (صلى الله عليه وسلم) tiba di Mekah dan melakukan Tawaf Ka'bah dan antara Safa dan Marwa dan tidak menyelesaikan Ihram, karena dia membawa Hadi bersamanya. Para sahabatnya dan istri-istrinya melakukan Tawaf (Ka'bah dan antara Safa dan Marwa), dan mereka yang tidak memiliki Hadi bersama mereka menyelesaikan Ihram mereka. Saya mendapatkan haid dan melakukan semua upacara haji. Jadi, ketika Malam Hasba (malam keberangkatan) tiba, aku berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Semua sahabatmu kembali dengan ibadah haji dan 'umrah kecuali aku." Dia bertanya kepada saya, "Bukankah Anda melakukan Tawaf Ka'bah (Umra) ketika Anda tiba di Mekah?" Saya berkata, "Tidak." Dia berkata, "Pergilah ke Tan'im bersama saudaramu 'Abdur-Rahman, dan ambil ihram untuk 'Umrah dan aku akan menunggumu di tempat ini dan itu." Jadi aku pergi dengan 'Abdur-Rahman ke Tan'im dan mengambil ihram untuk 'Umra. Kemudian Safiya binti Huyay mengalami menstruasi. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "'Aqra Halqa! Anda akan menahan kami! Bukankah kamu melakukan Tawaf-al-Ifada pada hari Nahr (pembantaian)?" Dia berkata, "Ya, saya melakukannya." Dia berkata, "Kalau begitu tidak ada bahaya, pergilah." Jadi saya bertemu dengan Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika dia mendaki ketinggian menuju Mekah dan saya sedang turun, atau sebaliknya.

Bab : Al-Muhassab

Diriwayatkan 'Aisha

Itu (yaitu Al-Abtah) adalah tempat di mana Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa berkemah sehingga lebih mudah baginya untuk pergi.

Bab : Menginap di Dhi-Tuwa sekembalinya dari Makkah

Diriwayatkan Khalid bin Al-Harith

'Ubaidullah ditanya tentang Al Mahassab. 'Ubaidullah meriwayatkan: Nafi' berkata, 'Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)s, 'Umar dan Ibnu 'Umar berkemah di sana." Nafi' menambahkan, "Ibnu 'Umar biasa berdoa Zuhur dan 'Ashar di sana (yaitu Al-Mahassab)." Saya pikir dia menyebutkan doa Maghrib juga. Saya berkata, "Saya tidak ragu tentang 'Isha' (yaitu dia biasa menawarkannya di sana juga), dan dia biasa tidur di sana untuk sementara waktu. Dia biasa berkata, 'Nabi (صلى الله عليه وسلم) dulu melakukan hal yang sama.' "

Diriwayatkan Nafi'

Ketika Ibnu 'Umar (ra) mendekati (Makkah), ia biasa bermalam di Dhi-Tuwa sampai fajar, dan kemudian ia akan memasuki Makkah. Sekembalinya, dia biasa melewati Dhi-Tuwa dan bermalam di sana sampai fajar, dan dia biasa mengatakan bahwa Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa melakukan hal yang sama.

Bab : Untuk pergi haji di atas pelana bungkus (unta)

Diriwayatkan Al-Qasim bin Muhammad

'Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Anda melakukan 'Umra, tetapi saya tidak." Dia berkata, "Wahai 'Abdur-Rahman! Pergilah dengan saudara perempuanmu dan biarkan dia melakukan 'Umrah dari Tan'im." 'Abdur-Rahman menyuruhnya menunggangi pelana unta betina dan dia melakukan 'Umra.

Bab : Miqat untuk rakyat Yaman

Diriwayatkan Ibnu 'Abbas

Nabi (saw) menetapkan Dzul-Hulaifa sebagai Miqat untuk orang-orang Madinah, Al-Juhfa untuk orang-orang Syam, Qarn-al-Manazil untuk orang-orang Najd, dan Yalamlam untuk orang-orang Yaman; dan Mawaqit ini adalah untuk mereka yang tinggal di tempat-tempat itu, dan selain itu untuk mereka yang datang melalui mereka dengan maksud untuk menunaikan haji dan umra; dan siapa pun yang tinggal di dalam Mawaqit ini harus mengambil lhram dari mana dia mulai, dan orang-orang Mekah dapat mengambil Ihram dari Mekah.

Bab

Diriwayatkan Nafi'

'Abdullah bin 'Umar' berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menyuruh untanya duduk (yaitu dia turun) di Al-Batha' di Dzul-Hulaifa dan berdoa." 'Abdullah bin 'Umar biasa melakukan hal yang sama.

Bab : Perginya Nabi (saw) (untuk haji)

Diriwayatkan Ibnu 'Umar

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa pergi (untuk haji) melalui jalan Asy-Shajara dan kembali melalui jalan Muarras; dan tidak diragukan lagi, setiap kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) pergi ke Mekah, dia biasa berdoa di Masjid Asy-Shajara; dan sekembalinya, ia biasa berdoa di Dzul-Hulaifa di tengah lembah, dan bermalam di sana sampai pagi.

Bab : "Al-'Aqiq adalah lembah yang diberkati."

Diriwayatkan 'Umar

Di lembah Al-'Aqiq aku mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata, "Pada malam hari seorang utusan datang kepadaku dari Tuhanku dan memintaku untuk shalat di lembah yang diberkati ini dan untuk berihram untuk haji dan 'umrah bersama-sama."

Diriwayatkan Musa bin 'Uqba

Ayah Salim bin 'Abdullah berkata, "Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata bahwa ketika beristirahat di dasar lembah di Muarras di Dzul-Hulaifa, dia telah disapa dalam mimpi: 'Sesungguhnya kamu berada di lembah yang diberkati.' "Salim menyuruh kami turun dari unta-unta kami di tempat di mana 'Abdullah biasa turun, membidik tempat di mana Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) telah beristirahat dan berada di bawah Masjid yang terletak di tengah lembah di antara mereka (kediaman) dan jalan.

Bab : Untuk mencuci parfum tiga kali Ihram

Diriwayatkan Safwan bin Ya'la

Ya'la berkata kepada 'Umar, "Tunjukkanlah kepadaku Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika dia sedang diilhami secara Ilahi." Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) berada di Ji'rana (ditemani beberapa sahabatnya) seseorang datang dan bertanya, "Wahai Rasulullah! Apa keputusanmu mengenai orang yang mengambil ihram untuk 'Umrah dan beraroma dengan parfum?" Nabi (صلى الله عليه وسلم) diam untuk sementara waktu dan dia diilhami oleh Ilahi (saat itu). 'Umar memberi isyarat kepada Ya'la. Maka dia datang, dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dinaungi dengan seprai. Ya'la memasukkan kepalanya ke dalam dan melihat bahwa wajah Rasulullah merah dan dia mendengkur. Ketika keadaan Nabi (صلى الله عليه وسلم) berakhir, dia (صلى الله عليه وسلم) bertanya, "Di manakah orang yang bertanya tentang Umra?" Kemudian orang itu dibawa dan Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Cucilah parfum dari tubuhmu tiga kali dan lepaskan jubah itu dan lakukan hal yang sama di umrah seperti yang kamu lakukan dalam haji."

Bab : Talbiya dan Ihram dengan rambut kusut (dengan resin atau sejenisnya)

Diriwayatkan Salim dari ayahnya

Saya mendengar bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengambil Ihram dengan rambutnya dikusut.

Bab : Untuk membaca talbiya dan mengambil ihram di masjid Dzul-Hulaifa

Diriwayatkan Salim bin 'Abdullah

Saya mendengar ayah saya berkata, "Tidak pernah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berihram kecuali di Masjid, yaitu di Masjid Dzul-Hulaifah.

Bab : Berkendara sendiri atau dengan orang lain selama haji

Diriwayatkan 'Ubaidullah bin 'Abdullah

Ibnu 'Abbas' berkata, "Usama menunggangi Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dari 'Arafat ke Al-Muzdalifa; dan kemudian Al-Fadl menunggang di belakang Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dari Al-Muzdalifa ke Mina." Ibnu 'Abbas menambahkan, "Keduanya berkata, 'Nabi terus membaca Talbiya sampai dia melakukan Rami Jamrat-Al-'Aqaba.' "

Bab : Pakaian seperti apa yang harus dikenakan Muhrim

Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Abbas

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersama para sahabatnya berangkat dari Madinah setelah menyisir dan meminyaki rambutnya dan mengenakan dua lembar lhram (penutup tubuh bagian atas dan penutup pinggang). Dia tidak melarang siapa pun untuk memakai seprai apa pun kecuali yang diwarnai dengan kunyit karena mereka dapat meninggalkan aroma pada kulit. Dan pada pagi hari, Nabi (صلى الله عليه وسلم) menaiki Tunggangannya saat berada di Dzul-Hulaifa dan berangkat sampai mereka mencapai Baida', di mana dia dan teman-temannya membaca Talbiya, dan kemudian mereka melakukan upacara Taqlid (yang berarti meletakkan karangan bunga berwarna di leher Budn (unta untuk pengorbanan). Dan semua itu terjadi pada tanggal 25 Dzul-Qa'da. Dan ketika dia tiba di Mekah pada tanggal 4 Dzulhijjah, dia melakukan Tawaf mengelilingi Ka'bah dan melakukan Tawaf antara Safa dan Marwa. Dan karena dia memiliki Badana dan telah menghibahnya, dia tidak menyelesaikan ihramnya. Dia melanjutkan ke tempat-tempat tertinggi Mekah dekat Al-Hujun dan dia mengambil ihram untuk haji dan tidak pergi mendekati Ka'bah setelah dia melakukan Tawaf (mengelilinginya) sampai dia kembali dari 'Arafat. Kemudian ia memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan Tawaf mengelilingi Ka'bah dan kemudian Tawaf Safa dan Marwa, dan untuk memotong rambut kepala mereka dan menyelesaikan Ihram mereka. Dan itu hanya untuk orang-orang yang belum menghiasi Budn. Mereka yang membawa istri mereka diizinkan untuk menghubungi mereka (melakukan hubungan seksual), dan parfum dan pakaian (biasa) diperbolehkan untuk mereka.

Bab : Melewati malam di Dzul-Hulaifa sampai fajar

Diriwayatkan Anas bin Malik

Nabi (صلى الله عليه وسلم) mempersembahkan empat rakat di Madinah dan kemudian dua rakat di Dzul Hulaifa dan kemudian bermalam di Dzul-Hulaifa sampai pagi dan ketika dia menaiki Gunungnya dan gunungnya berdiri, dia mulai membaca Talbiya.

Diriwayatkan Abu Qilaba

Anas bin Malik berkata, "Nabi (صلى الله عليه وسلم) mempersembahkan empat rakat shalat Zuhur di Madinah dan dua rakat shalat Ashar di Dzul-Hulaifa." Saya pikir Nabi (صلى الله عليه وسلم) bermalam di sana sampai pagi.